SOAL 2:) Siswa Pasuruan nekat bunuh diri karena miskin

Siswa Pasuruan nekat bunuh diri karena miskin


Bunuh diri (buckeyepsych.wordpress.com)
Pasuruan – Seorang siswa SMPN 3 Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur yang baru saja melaksanakan ujian nasional (UN) mencoba bunuh diri karena orang tuanya miskin dan tidak mampu membiayai untuk melanjutkan sekolah.
Ketika ditemui di Ruang D Puskesmas Grati, Pasuruan, Minggu (4/4), anak pertama pasangan Joko Sastro dan Sumiarni, bernama Ainul Basori, itu mengaku dirinya terpaksa bertindak nekat, karena putus asa, sebab orang tuanya tak mempunyai biaya lagi untuk dirinya ke jenjang SMK.

Warga Dusun Karangnongko, Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan itu ditemukan ambruk di rumah neneknya, Srinama, yang tidak jauh dari rumahnya pada Sabtu (3/4) dengan ditemukan sisa minuman Sprite bercampur Bodrek di dekatnya.
Ainul Basori pun dilarikan ke Puskesmas Grati dan hingga Mingu (4/4) pagi masih menjalani perawatan di Psukesmas dengan jarum infus masih menancap di tangan kirinya.

Ia mengaku dirinya telah bercita-cita ingin melanjutkan sekolahnya ke SMKN Nguling dengan mengambil jurusan Pertanian, namun kedua orang tuanya telah memberi tahu untuk tidak melanjutkan sekolah karena tidak ada biaya.
Kedua orang tuanya, Joko Sastro dan Sumiarni, yang ditemui saat menunggui anaknya di Puskesmas Grati mengaku jika sebelumnya telah memberi tahu agar Ainul Basori setamat SMP tidak melanjutkan lagi sekolah.
Alasannya, kedua orang tuanya yang kini mempunyai tiga anak tersebut tidak mampu membiayai sekolah. Sebaliknya, Ainul Basori yang merupakan anak pertama mempunyai keinginan keras untuk melanjutkan sekolah ke SMKN Nguling.
Joko Sastro mengakui jika anaknya cukup pintar di sekolahnya, karena dia pernah rangking 2 saat di SMPN Grati, namun untuk menghemat biaya sekolah akhirnya dipindahkan ke SMPN Nguling berkumpul dengan adik Yuli Nur Aida yang kebetulan lokasi sekolahnya lebih dekat dengan rumah.
Di SMPN 3 Nguling itu, adiknya Yuli Nur Aida juga masuk rangking 8. Selain itu, Ainul Basori juga mempunyai ketrampilan melukis dan ingin menjadi pemain drumben di SMKN yang cukup terkenal di Nguling jika diterima nanti.
Joko Sastro mengungkapkan ia yang setiap harinya hanya bekerja membuka bengkel sepeda pancal di rumahnya memiliki pendapatan yang tidak pasti yakni Rp15 ribu perhari hingga Rp20 ribu perhari.
“Untuk membiayai Ainul Basori yang kelas 3 SMPN 3 Nuling, Yuli Nur Aida yang kelas 2 SMPN 3 Nguling, dan David Ainul Yakin yang kini masuk TK, kami perlu Rp10 ribu, belum termasuk kebutuhan hidup sehari-hari,” katanya.
Sementara Sumiarni hanya seorang ibu rumah tangga yang kadang-kadang mencoba mengais rejeki dengan berjualan tebu ke tukang tebang tebu jika sedang musim tebang tebu.
Untuk menopang biaya pendidikan ketiga anaknya itu, Joko Sastro hanya mengandalkan bantuan dana dari Program Keluarga Harapan (PKH), namun bila anak sudah setingkat SMA tidak akan mendapat bantuan itu lagi, sehingga dirinya memutuskan Ainul Basori tidak melanjutkan sekolah lagi.
Atas kejadian yang menimpa anaknya Ainul Basori tersebut, baik Joko Sastro maupun Sumiarni mengaku bingung. Ia tidak mampu membendung cita-cita anaknya, sementara ia dan istrinya tidak mampu membiayainya.
Joko Sastro dan Sumiarni mengaku pasrah. Kedua orang tua yang termasuk keluarga miskin itu hanya cuma bisa berharap ada bantuan biaya untuk melanjutkan sekolah anaknya dari pihak manapun.(aka/ant)

================================================================================

Kali ini saya akan membahas anak dari Joko dan sumiarni yang nekad bunuh diri.ia bunuh diri karena ia tidak puas dengan kondisi dirinya sendiri. Sehingga dengan emosi sesaat ia menolak dirinya sendiri dan menjadi kecewa sehingga nekad melakukan bunuh diri. Ia tidak mampu menerima kondisi keuangan keluarganya yang kurang. Ia terlalu berharap agar dapat melanjutkan sekolah di SMKN.
Tips – tips yang dapat dilakukan : merenung dan berpikir bahwa ia adalah anak terbesar. Dan harus menerima kenyataan bahwa ia harus membantu orang tuanya untuk mencari nafkah.
Harus ada dukungan dari teman baiknya untuk memberi penjelasan kepadanya serta memberi semangat kepadanya.
Dukungan Semangat dan Moril orang tua sangatlah berperan.
Sekian Jawaban saya dari soal ini.. terima Kasih:)

This entry was posted in character building 1 and tagged . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *